Artikel
KPM dan Kelompok Posyandu Desa Terara lakukan Screening Pendonor Darah bagi Ibu Hamil
Desa Terara | 10/02/2021. Angka kematian Ibu melahirkan dan bayi berusia 0-30 hari di Kabupaten Lombok Timur (Lotim), pada tahun 2020 mencapai angka 188 kasus. Angka tersebut lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya. (sumber : insidelombok.id)
Hal ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, termasuk juga menjadi perhatian penting Pemerintah Desa Terara. Melalui Kelompok-kelompok Posyandu dan adanya Rumah Desa Sehat (RDS) yang operasionalnya dijalankan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Desa Terara, dilaksanakan program-program pemeriksaan kesehatan mulai dari ibu hamil, bayi balita. Salah satu program yang dijalankan adalah Program Screening Pendonor darah untuk Ibu hamil, dalam kegiatannya dilakukan pemeriksaan golongan darah bagi ibu hamil dan suaminya/anggota keluarganya.
Ibu Rosita, salah seorang petugas PKM Terara setelah kegiatan pemeriksaan menyampaikan bahwa program screening pendonor darah ini selain untuk mengetahui golongan darah ibu hamil dan calon pendonor, juga untuk mengetahui angka tekanan darah dan HB ibu hamil, karena sering kali ditemukan permasalahan pendarahan pada ibu melahirkan. Sehingga melalui pemeriksaan awal bisa dilakukan pencegahan dan permasalahannya bisa diatasi.
Gambar : Proses pemeriksaan golongan darah
(gambar diambil oleh siswi PKL SMK Yapis di Kantor Desa Terara)
Proses screening yang dilaksanakan pada hari ini Rabu 10 Februari 2021 dihadiri oleh Bidan Desa bersama beberapa orang petugas dari UPT Puskesmas Terara, juga diikuti oleh 35 Orang bumil dari total 80 bumil terdata saat ini di Desa Terara.
Rosidi, salah seorang suami yang ikut program ini menyampaikan sambil bercanda bahwa golongan darahnya dari dulu tidak berubah, tetap saja A dan berwarna merah, belum berubah jadi biru walaupun sudah diperiksa berkali-kali. Disamping itu dia juga menjelaskan bahwa gologan darahnya tidak sesuai sebagai pendonor untuk istrinya yang bergolongan darah O, sehingga setelah pemeriksaan di Kantor Desa Terara ini dia bisa sedia dari awal mengecek anggota keluarganya yang lain siapa kira-kira yang cocok sebagai pendonor untuk istrinya, sebagai bentuk persiapan jadi suami SIAGA (Siap Antar Jaga).