Artikel
Januari 2023, IGD Terintegrasi RSUD Provinsi NTB Mulai Buka Pelayanan
Tahun 2023 mendatang event balap akan banyak digelar di NTB khususnya Pulau Lombok seperti WSBK, MXGP dan MotoGP. Untuk menunjang pelayanan kesehatan pada saat event balap, IGD terpadu RSUD Provinsi NTB akan membuka pelayanan pada Januari 2023 mendatang.
Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, Sabtu (24/12) di Mataram mengatakan keberadaan IGD terpadu ini juga menjadi salah satu persyaratan agar NTB bisa menggelar event balap motor skala internasional. “Kita jadi tuan rumah dan ini salah satu syaratnya. Karena tahun depan hampir setiap bulan kita ada internasional event balap,” katanya.
Lengkapnya fasilitas kesehatan ini akan memberikan kenyamanan kepada para pengunjung. Sehingga ke depan, jika ada pembalap yang cedera tidak perlu dirujuk lagi ke rumah sakit lain. IGD terpadu yang sudah diresmikan Sabtu (24/12) pagi, memiliki fasilitas helipad di rooftop.
“Kita juga ada rumah sakit mandalika yang standarnya juga bagus. Bahkan ada helipad yang bisa dibawa langsung kesini,” ucapnya.
Sementara itu Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. Lalu Herman Mahaputra mengatakan dengan adanya jadwal pelaksanaan event balap tahun 2023 mendatang, fasilitas kesehatan di RSUD Provinsi NTB disebut sudah siap. “Ada tim NTB medical expert yang selalu siap untuk menghandle untuk event internasional,” ungkapnya.
Selain itu, untuk menunjang keberadaan IGD terpadu tersebut sudah ada lima dokter di RSUD Provinsi NTB dan satu dokter di RSUD Kota Mataram yang mengantongi lisensi. Pemberian lisensi ini setelah mengikuti seminar lisensi CMO oleh FIM di Vantaa Finlandia. Nantinya dokter-dokter tersebut akan menjadi chief medical officer.
“Enam yang punya lisensi. Insya nanti saya izin sama pak Gubernur bulan Februari akan berangkat untuk mengambil super license. Tapi nanti saya bertiga akan mengambil super lisensi ke Prancis,” katanya.
Disebutkan, lima dokter yang sudah mendapatkan lisensi FIM yaitu dr. H. L. Herman Mahaputra, M.Kes., M.H, dr. Eko Widya Nugroho, Sp.EM, dr. Mokhammad Rakhmad Abadi, Sp.KO, dr. Adi Wira Perdhana dan dr. Sunanto, Sp.BA.
Tiga dokter yang akan berangkat ke Prancis untuk mengambil lisensi tersebut yaitu dr. Lalu Herman Mahaputra sebagai direktur, dokter spesialis emergency dan dokter spesialis untuk olahraga. “Itu saya rasa cukup untuk mewakili,” ujarnya.
Untuk diketahui FIM Official’s Licence – Chief Medical Officer merupakan lisensi internasional sebagai syarat agar seorang dokter bisa menjadi pimpinan penyelenggaraan layanan medis pada event kejuaraan motor internasional yang diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM). Pelayanan yang diberikan secara menyeluruh baik pelayanan medis bagi pembalap, official maupun bagi para penonton.
Keberadaan IDG terpadu tidak saja disiapkan untuk kebutuhan pelaksanaan event internasional, melainkan dihajatkan sebagai rumah sakit rujukan untuk Indonesia timur. “Ini gedung yang cukup representative menjawab tantangan RSUD Provinsi sebagai rujukan regular maupun internasional,” harapnya.
Sumber berita : Inside Lombok